hay kak nara, aku izin re-draw gambar kepala manusia km ya, menarik soalnya. bdw ttg newsletter ini juga ga kalah menarik, aku setuju kalo AI emang bikin kita jadi males mikir juga, aku sering pakai AI untuk jadi teman diskusi, dia yg cari informasi yg langsung jadi, lebih efesien daripada aku harus cari sendiri ngulik di google satu persatu tapi bedanya aku akan noted hasil dari diskusiku dengan AI agar aku ingat dan praktekkan untuk daily. wdyt?
halo Mas Nara, artikelnya menarik sekali dan gue suka bgt baca newsletternya karena sungguh membuka perspektif baru. mau minta pendapat mas, gue setahun terakhir udh make metode ini (mikir dulu, pake ai, baru analisa lagi) tp kenapa menurut gue hasil AI tuh selalu lebih bagus daripada punya gue ya? (konteksnya adalah untuk caption socmed dan deskripsi diri di cv) apakah ini termasuk impostor syndrome atau memang AI-nya lebih bagus ya…. Thank you Mas Nara!
hay kak nara, aku izin re-draw gambar kepala manusia km ya, menarik soalnya. bdw ttg newsletter ini juga ga kalah menarik, aku setuju kalo AI emang bikin kita jadi males mikir juga, aku sering pakai AI untuk jadi teman diskusi, dia yg cari informasi yg langsung jadi, lebih efesien daripada aku harus cari sendiri ngulik di google satu persatu tapi bedanya aku akan noted hasil dari diskusiku dengan AI agar aku ingat dan praktekkan untuk daily. wdyt?
monggo kak~
ah menarik. kayaknya gpp selama kita tetep sadar bahwa kontrol dan pemikirannya harus tetep "punya kita"
IMHO
halo Mas Nara, artikelnya menarik sekali dan gue suka bgt baca newsletternya karena sungguh membuka perspektif baru. mau minta pendapat mas, gue setahun terakhir udh make metode ini (mikir dulu, pake ai, baru analisa lagi) tp kenapa menurut gue hasil AI tuh selalu lebih bagus daripada punya gue ya? (konteksnya adalah untuk caption socmed dan deskripsi diri di cv) apakah ini termasuk impostor syndrome atau memang AI-nya lebih bagus ya…. Thank you Mas Nara!