Kita adalah rata-rata algoritma social media kita
Malu tapi Maju ke-41 | 1 Gambar tangan, 2 visuals, 3 hal menarik.
Temen gue barusan bilang bahwa sayings “lo adalah rata-rata dari orang-orang terdekat/circle lo” udah usang. Harusnya diganti jadi “lo adalah rata-rata dari algoritma social media lo”
Bener banget ga sih?? Algoritma adalah yang menentukan lo mengkonsumsi konten apa. Walaupun ada opsi timeline yang nggak curated by algo di beberapa social media, tapi tetep aja mostly kita tunduk kepada the mighty algorithm. Beda algoritma bukan cuma menentukan kita bisa bercandain satu meme yang sama aja, tapi dalam waktu yang lama bisa menentukan pola pikir kita juga.
Lantas gimana? Kalo gue sih karena belum bisa cut-off social media langsung, gue coba tambah sumber informasi yang lebih berkualitas. Dalam hal ini gue nambah Substack. Yang menurut gue, kualitas konten didalamnya masih diatas rata-rata. Jadi at least, rata-ratanya naik yekan. Tapi tinggal tunggu waktu aja ini kayaknya substack jadi rame, dan kualitasnya akan turun. Kalo udah gitu ga tau dah.
Kalau kalian gimana caranya?
SORE dan Terbuang dalam waktu. Gue adalah satu dari sekian banyak yang terpukau setelah nonton SORE. Selain temanya yang kayak couple’s counseling, visual yang bagus (banget); Barasuara’s Terbuang Dalam Waktu yang kawin banget dengan visual dalam filmnya adalah salah satu daya tarik utama buat gue.
Pertama kali denger pas albumnya rilis, first take gue beda dengan interpretasi bang yandy walaupun cocok juga di SORE. Awalnya menurut gue ini adalah tentang cinta anak dan orang tua, emosional banget. Waktu itu gue inget banget masih jaman jaman gue rajin ngegym. Gue sering ngeplay lagunya pas lagi jalan kaki dari apartemen ke gym. Kebetulan dapet jadwalnya jam 6 pagi.Entah gimana, efeknya kayak ngasih *kekuatan* untuk angkat-angkat beban literal dan beban hidup lainnya. Bukan kuat otot bengkak gymbros gitu tapi, lebih ke kuatnya orang tua yang rela kerja banting tulang 2 kerjaan demi anaknya hidup cukup. Respect untuk orang tua kita dan teman-teman yang udah jadi orang tua.
Keep moving forward. Gatau ini mah tiba-tiba muncul di feeds Youtube gue.
Latian ngetik. Gue baru aja ganti keyboard di rumah karena akhirnya setelah 5 tahun dia gugur. Udah direparasi, eh rusak lagi. Yaudah kita ganti. Gara-gara ada keyboard baru, jadi pengen ngetik mulu kan wkwk, tapi jadi sadar kok gw ngetiknya kurang ((fasih)) ya. Walapun sebenernya sekarang banyak orang argue bahwa interface komunikasi kita dengan komputer kedepannya adalah dengan voice, tapi tetep aja sekarang main interface kita adalah keyboard.
Ketemu lah gue sama website https://www.keybr.com/ yang ternyata seru banget. Gue jadi sekaligus belajar vocabulary baru. Gue juga jadi sadar bahwa jari manis dan kelingking gue lemah banget pas disuruh ngetik pake itu. Jadi mikir bahwa berapa banyak kapasitas otak kita yang jadi lemah karena ga pernah dipake ….
Semoga isi newsletter kali ini berguna, atau menghibur atau sekedar untuk spik-spik ke kolega atau bosmu ya.
Kalau lo mau value lebih:
Tools untuk bikin customized Personal Branding Strategy + Content Ideation Generator + Courses:
https://personalbranding.id/ (Paid)
Free Content Pillar generator:
https://contentpillar.id/ (Free)
Resources untuk manage Imposter Syndrome: https://bit.ly/managing-imposter (Free)
Belajar Marketing Foundation lewat pre-recorded course: https://clicky.id/botakasu/marketing-foundation (Paid)
Sangat suka tulisan ringannya Kak!
Sepakat bahwa kita adalah bagian dari algoritman akun media sosial kita. Namun, bagaimana dengan algoritma yang bisa mengatur kita juga, Mas? Kita tahu bahwa media sosial juga dipengaruhi oleh aspek komersial, seperti Ads.