Jangan Salah Memilaaaaaaaaah (Jingle Lembaga Sensor Film)
TEST 123 ke-13 | 1 Gambar tangan, 2 visuals, 3 hal menarik.
Selamat menunaikan hak pilih di tanggal 14 nanti. Saran saya, pilih yang bisa dikritik yak! Namanya juga manusia, tempatnya salah dan dosa, jadi siapapun yang menang nanti pasti salah, dan pasti dosa. Tinggal pilih yang bisa menerima kalau diingetin aja kalau menurut saya mah.
Semenjak gue semakin aware bahwa pakai generative AI untuk visual sekarang itu nggak etis (selama masih training pakai bahan dari artist tanpa consent), gue semakin mencari source visual yang nggak stock photo banget. Yang nggak standard-standard aja gitu.
Karena percayalah, kalau orang jago ngeprompt Midjourney, versi terbarunya doi itu udah jauh lebih bagus dari stock photo kebanyakan :/ walaupuuuun, secara waktu menurut gw lebih cepet nyari dari stock photo instead of prompting.
So far gue nemu beberapa:
National Gallery of Art Open Access - ini cocok mungkin untuk side project yang nggak terlalu terpaku dengan visual identity yang baku. Banyak visual art/paintings gitu.
Deathtostock - namanya wkwkwk. Intinya ini heavily curated photos and videos yang ada submission baru tiap bulannya. Katanya sih lebih trend driven gitu. Cocok untuk brand yang ingin stands out. Gue bisa ngebayangin banyak brand fashion, beauty, lifestyle pake ini.
Ada ide menarik yang baru kepikiran.
Dopamine Detox Program
Problemnya:
Attention span makin pendek dan pendek
didukung oleh algoritma social media platforms
hence didukung oleh creators yang rewarded kalau play by the rules
Instant gratification makin merajalela, padahal untuk hasil yang bagus, delayed gratifications is a must.
Kita semakin ga bisa lepas dengan gadget kita, yang kalau ga dimanage dengan baik, bisa berdampak buruk ke aspek lain di kehidupan kita. Misanya:
relationship dengan orang-orang terdekat.
Interesting insight:
orang-orang udah mulai sadar hubungan dengan cheap dopamine dan motivation
susah banget kalo mau dopamine detox sendirian (asli ini gw lg nyoba, susyee)
Solution
versi pake duit tp enak wkwk:
7 day retreat di alam, kebayangnya kalau deket jakarta di Portibi Farm gituh. Internet dibatesin, fully stocked dengan long form entertainment. Bayangin buku-buku bagus, koleksi vinyl bagus-bagus, DVDs?????? wkwk. Banyak kegiatan outdoor maupun indoor yang ga berkaitan dengan gadgets. Bisa long hike. Aduh enak banget. Ada jadwal tiap hari, pagi-pagi hiking tipis-tipis, sore ada kegiatan indoor, mungkin belajar bikin roti? malem main kartu sambil ngeteh sambil ngobrol-ngobrol dengan peserta lain.
Aaaaahh, what a life.Kalau nggak ada akses/resources, bisa bikin support group untuk detox bareng-bareng. Pake discord untuk komunikasi, subscribe app untuk ngebatesin screen time kayak onesec bareng-bareng. Ada activity yang sifatnya ga instant gratification kayak baca buku bareng, belajar bareng (cohort based courses?)
Business/feature/campaign?
Kayaknya bisa jadi fitur untuk yang udah punya asset disekitar ini. Can see ini jadi program untuk yang udah punya resort/penginapan/airbnb? Jadi program untuk yang udah punya travel agent?
What a timely reminder buat gue. Mungkin reminder yang pas juga buat kamu? Setelah gue baca, gue lumayan reflect lumayan dalem dan lumayan mengubah content strategy gue.
In terms of bikin business, apakah reputasi translates ke revenue? Artikel ini explore dari pengalaman dia dan koleganya.
Temen makan siang/commute hari ini.
Semoga isi newsletter kali ini berguna, atau menghibur atau sekedar untuk spik-spik ke kolega atau bosmu ya.