Gue lagi duduk di independent library di dipati ukur, Bandung. Namanya The Room 19. Ada 1 tembok panjang yang isinya rak-rak penuh buku. Pilihannya bagus-bagus. 35 ribu untuk 4 jam, dapet teh. Suasanya syahdu banget, enak banget untuk baca atau nulis. Lampunya ga terlalu terang tapi well lit. Musiknya ga distracting, orang-orang ga ada yang berisik. Masyaallah, semoga rejeki gue dibanyakin supaya bisa bikin ginian not for profit. #Manifesting #Berdoa #TheSecret aowkwoakoaw.
Weekend ini gue ga bawa ipad, karena lagi jalan-jalan ke Bandung. Jadi gambar tangannya di notes aja yak. Turns out lebih susah karena ga bisa diapus yak wkkwkwkw.
Anyway, seminggu kebelakang ini gue ngerasa otak gue capek banget. Mungkin efek dari terlalu banyak Context Switching.
Pernah nggak lo ngerasa jadi less productive dan less pinter? Pas lo lagi depan laptop mau fokus dan berusaha untuk deepwork ngerjain report, tapi Joni anak Paid Ads di slack nanyaaaaaa mulu dan lo terpaksa bales-balesin? wkwkkw. Itu salah satu contoh dari context switching. Karena ternyata otak butuh waktu untuk pindah dari satu konteks ke konteks lainnya.
Akhirnya kita udah selesai balesin whatsappnya si Joni yang nanyain data paid ads bulan lalu. Kita udah niat untuk ngerjain report nih, headphone udah dipasang lagi, pasang brain.fm biar fokus. Lah tapi kok susah banget fokus lagi ke report? Ternyata otak kita belum fully move on, sodara sodari.
Sebagian dari otak kita masih akan linger di task sebelumnya tanpa kita sadar. Istilahnya adalah attention residue.
Nah gue minggu lalu kayak gitu, tapi bukan beda task aja, beda-beda perusahaan, dan beda tipe kerja juga, ada yang strategic task (ngecek shareholders agreement, ikut annual general meeting, dan research untuk pitch deck ke client) sampe tactical banget (bikin caption untuk instagram post sampe ngecek audio postingan podcast).
Aku kira aq bisa, (bisa tapi mati — to quote on the popular sound lmao) karena secara waktu sih masuk-masuk aja. Cuma ternyata it puts so much toll on my cognitive load.
Syukurlah, weekend ini gue jalan-jalan ke Bandung, makan enak dan nonton musiq di orchid forest. Kedepannya gue juga mau lebih agresif dan disiplin timeblocking untuk tasks2 sehingga bisa lebih fokus dan less context switches.
Sekian teman-teman, semoga curcol/sharing knowledge dari gue berguna. As always, have a great week ahead!
Punya Taste yang bagus arguably makin penting di tengah tsunami konten. Ini artikel bagus tentang taste, gimana bisa affect business, dan gimana cara ngelatihnya.
Tactical how-to untuk bikin video event recap. Tonton + simpen aja dulu, suatu saat lo akan butuh. Link Video
So good.
Semoga isi newsletter kali ini berguna, atau menghibur atau sekedar untuk spik-spik ke kolega atau bosmu ya.
Siapa tau lo mau lebih:
Belajar Marketing Foundation lewat pre-recorded course: https://clicky.id/botakasu/marketing-foundation (Paid)
Free AI-Assisted Content Pillar generator:
https://contentpillar.id/ (Free)
Resources untuk manage Imposter Syndrome: https://bit.ly/managing-imposter (Free)